Jumat, 09 Mei 2014

kreativitas keberbakatan



KREATIVITAS DAN KEBERBAKATAN


logo.jpeg

FEBRIKO
1PA10
13513372
UNIVERSITAS GUNADARMA









Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul kreativitas keramik kulit telur. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah kreativitas dan keberbakatan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. 
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.





















RUMUSAN MASALAH:
1.      Bagaimana cara untuk berkreatifitas
2.      Bagaimana cara membuat keramik kulit telur
3.      Apa nilai positif dari kreatifitas tersebut


TUJUAN MAKALAH:
1.      Untuk mengetahui cara berkreativitas
2.      Mengetahui cara pembuatan keramik kulit telur
3.      Untuk mengetahui nilai positif dalam kreativitas bagi pembaca


























KREATIVITAS KERAMIK KULIT TELUR

http://img685.imageshack.us/img685/5342/gambarkerajinangucikuli.gif

Situasi perekonomian yang sulit terkadang membuat orang menjadi kreatif dan inovatif menemukan peluang usaha baru. Telur yang merupakan makanan manusia sehari-hari menghasilkan limbah berupa kulit atau cangkang yang kebanyakan dibuang sebagai limbah. Akan tetapi di tangan orang-orang terampil dan kreatif bisa menjadi Kerajinan Kulit Telur yang sangat indah. Kerajinan Kulit Telur merupakan perpaduan kreatifitas dan upaya memanfaatkan limbah yang tidak terpakai. Selain itu Kerajinan Kulit Telur memiliki Prospek ekonomi dan peluang usaha yang cukup menjanjikan. Menurut beberapa pengrajin permintaan Kerajinan Kulit terus meningkat di beberapa daerah di Indonesia.

Aneka kerajinan kulit telur dengan berbagai bentuk dapat dibuat dengan sangat indah dan artistik. Kulit Telur dapat dijadikan bahan penghias furnitur dan aksesoris penghias rumah yang unik dan menghasilkan kerajinan yang berharga puluhan juta rupiah. Kulit telur yang dicat atau diukir menjadi hiasan, tidak kalah menarik dengan material lainnya. Beberapa kulit telur hewan yang dapat dijadikan Kerajinan Kulit Telur antara lain dari telur ayam, telur bebek, telur burung puyuh, hingga yang terbesar telur burung onta.

Kerajinan Kulit telur memiliki kelebihan tahan terhadap api, tidak akan dimakan oleh rayap atau hama lainnya, serta tahan terhadap pergantian cuaca. Begitu pula bila kena sinar matahari, tidak akan memudarkan warnanya. Kulit telur ini seakan menyampaikan sebuah pesan khusus kepada setiap orang yang akan menggunakannya.

Kerajinan Kulit Telur dapat dibuat dalam berbagai macam corak warna,Telur ayam kampung memunculkan corak hitam kemerah-merahan. Adapun corak hitam muncul dari kulit telur burung puyuh. Untuk menghasilkan seluruh produk penghias rumah ini, dimulai dengan proses membersihkan kulit telur dan melepas lapisan putih kulit di dalamnya. Telur yang sudah dibersihkan ini kemudian dijemur hingga betul-betul kering. Agar semua manfaat itu dapat berfungsi maksimal, kemudian kulit telur yang sudah mengering itu diambil satu per satu untuk kemudian ditempelkan dengan lem di media yang akan dijadikan kerajinan, baik di atas kanvas, kayu, kaca, dinding, sampai plafon

Proses Pembuatan Kerajinan Kulit Telur

Proses pembuatan kerajinan telur hias tidak terlalu sulit asalkan tahu caranya. Mula - mula bagian bawah cangkang telur dilubangi dengan paku. Kuning telur lalu dipecahkan dengan menggunakan kawat. Selanjutnya mengeluarkan isi telur. Prosesnya dilakukan dengan menyuntikkan udara ke dalam cangkang telur.

Setelah isi telur keluar semua, proses selanjutnya adalah membersihkan bagian dalam cangkang telur. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan air yang dicampur cuka. Campuran air dan cuka disuntikkan ke dalam cangkang telur, dan kemudian dikeluarkan kembali.

Setelah isinya dibersihkan, cangkang telur dikeringkan selama dua hari. Kini memasuki proses menghias cangkang telur. Cangkang telur bisa dihias dengan diberi warna apa saja. prosesnya diawali dengan membuat sketsa di kulit telur. Lalu sketsa diberi lem. Setelah itu ditempeli hiasan.

Karena cangkang telur mudah pecah, maka proses pengerjaannya harus hati – hati. Telur hias yang telah jadi diletakkan diruang pamer atau dipasarkan. Hasil Kerajinan Kulit Telur bisa bervariasi mulai dari telur ukuran kecil, hingga telur ukuran besar.

Kerajinan Kulit Telur hias ini umumnya pesanan perusahaan untuk dijadikan cinderamata. Selain itu juga dijual ke pembeli di mancanegara. Harga telur hias ini bervariasi. Mulai dari 25 ribu rupiah untuk telur hias sederhana, hingga jutaan rupiah untuk telur hias pesanan khusus.

Pemasaran Kerajinan Kulit Telur ini biasanya melalui toko-toko kerajinan atau melalui pameran-pameran yang diselenggarakan oleh berbagai instansi dan event organizer.

Kulit telur yang selama ini hanya dianggap sebagai sampah, di tangan seorang perajin gerabah di Denpasar bisa disulap menjadi sebuah karya seni yang indah. Dengan sedikit sentuhan kreativitas, kulit-kulit telur ini mampu dijadikan ornamen unik penghias guci.

Uniknya, pemanfaatan limbah kulit telur ini ternyata berawal dari ketidaksengajaan dan kemudian munculah ide brilian tersebut. “Pada awalnya saya lihat (kulit telur) terinjak di lantai dan saya lihat serat-seratnya kalau di-finishing kelihatan bagus, kebetulan saya bergerak di bidang terakota dan keramik, saya coba tempel di keramik,” kata Robert Sihombing, salah seorang perajin guci kulit telur yang telah menekuni usaha ini sejak 4 tahun lalu.

Setelah mencoba menempel kulit telur pada sebuah guci polos, ternyata hasilnya cukup menakjubkan. Pecahan kulit-kulit telur mampu memperindah guci ataupun hasil gerabah lainnya seperti kap lampu.

Proses pembuatan guci hias kulit telur ini pun cukup mudah. Awalnya, guci yang masih polos dilumuri lem khusus sebagai perekat, kemudian kulit telur yang telah dibersihkan ari-arinya ditempelkan pada permukaan guci. Setelah menempel, kulit telur kemudian ditekan menggunakan jari hingga retak dan akan tampak sebagai karya seni bernilai tinggi.

“Setelah proses penempelan selesai, guci tersebut diberi warna sesuai dengan pesanan konsumen. Untuk membuat sebuah guci hias telur ini hanya memerlukan waktu setengah hari,” jelas Robert yang juga pemilik Gallery Gabe Arta di Jalan By Pass Ngurah Rai, Bali, ini.

Selama ini, Robert memperoleh bahan baku kulit telur dari berbagai warung makan yang berada di Denpasar dan sekitarnya sehingga cukup mudah mendapatkannya. Harga sebuah kerajinan guci hias kulit telur ini bervariasi. Mulai dari yang termurah Rp 15.000 hingga Rp 650.000, tergantung bentuk dan ukurannya. (fn/gu/km)





DAFTAR PUSTAKA
google
http://aksesorisrumah.blogspot.com/2010/10/artikel-aksesoris-uniknya-kerajinan.html

Rabu, 07 Mei 2014

matematika alamiah dasar (bioteknologi seksual dan aseksual)



Bioteknologi berkaitan pembiakan seksual dan aseksual
PADI

Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras.

Berbagai manfaat padi
Pasti semua orang tahu seperti apa padi itu? Padi merupakan tanaman yang banyak ditanam oleh petani-petani indonesia, khususnya pada musim penghujan. Padi mempunyai nama ilmiah oriza sativa, dari familly Poaccae (Gramincae).
Selain sebagai makanan pokok sebagianbesar penduduk indonesia, padi memiliki banyak manfaat lain yang jarang orang mengetahuinya, bahkan tidak mengetahuinya. Dari semua bagian padi dapat memberikan manfaat-manfaat yang berguna bagi kesehatan. Antara lain:
1. Selaput biji (Gu ya) berkhasiat untuk mengatasi:
· lambung dan limpa lemah
· tidak nafsu makan
· gangguan pencernaan
· rasa penuh di dada dan perut
· beri-beri
· tangan dan kaki rasa kesernutan
· baal.
2. Tangkai buah (merang) berkhasiat untuk mengatasi:
· Rambut kotor
· keguguran
3. Biji (beras) berkhasiat untuk mengatasi:
· demam
· diare
· gondongan
· rematik, kesleo
· radang payudara, radang kulit,
· bisul.
4. Akar (No tao ken) berkhasiat untuk mengatasi:
· keringat berlebiban
· berkeringat spontan
· filariasis.
Bagaimana cara menggunakannya? Cara menggunakannya cukup mudah yaitu selaput biji (bekatul) sebanyak 10 – 15 g atau akar 15 – 20 g direbus, lalu airnya diminum. Untuk pemakaian luar, beras digiling halus bersama bahan lain, untuk pemakaian setempat. Merang dibakar, lalu tambahkan air. Campuran ini baik untuk mencuci rambut.
Untuk penyembuhan penyakit-penyakit dengan cara:
Diare
Segenggam beras merah disangrai sampai kuning, lalu digiling halus. Seduh dengan air panas sambil diaduk merata, sampai menjadi kuah kental. Ramuan yang disebut air tajin ini lalu ditambah sedikit garam. Setelah dingin siap untuk diminum. Lakukan 2 – 3 kali sehari.
Gondongan :
Ambil sekepal nasi panas, urutkan pada bagian pipi yang bengkak.
Rematik :
Sediakan beras merah 1 sendok, lempuyang sepanjang 1/2 jari tangan, dan cabai rawit 3 buah. Semua bahan tersebut setelah dicuci bersih lalu ditumbuk sampai menjadi seperti bubur. Balurkan ke tempat yang sakit.
Mematangkan bisul :
Untuk bisul yang besar dan keras dikompres dengan bubur nasi.
Beri-beri :
Siapkan bekatul beras merah sebanyak 3 sendok makan lalu seduh dengan 100 cc susu sapi sambil diaduk merata. Minum selagi hangat. Lakukan 2 kali sehari.
Untuk para wanita yang ingin rambutnya hitam berkilau dapat dilakukan dengan cara:
Sebanyak 2 ikat tangkai buah kering (merang) dimasukkan ke dalam panci atau bejana dari tanah liat. Kemudian merang dibakar sampai semuanya hangus menjadi abu. Tambahkan 1 liter air, lalu embunkan di udara terbuka semalaman. Ambil air yang bening untuk keramas. Selesai keramas, bilas dengan air perasan 1 buah jeruk purut yang telah masak dan diencerkan dengan 2 gelas air. Kemudian rambut dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Lakukan 3 kali dalam seminggu.
Sifat-sifat kimiawi dan efek farmakologis padi:
§ Akar bersifat hangat dan manis
§ Selaput biji (kulit ari) bersifat manis, netral, serta masuk meridian limpa dan lambung
§ Biji mengandung karbohidrat, dextrin, arabanoxylan, xylan, phytin, glutelin, enzim (phytase, lypase, diastase), dan vitamin B
Begitu banyak manfaat dari tumbuhan sekecil padi, apalagi tumbuhantumbuhan yang besar, pasti lebih banyak lagi manfaat yang dapat ditemukan.


Ciri
-ciri

Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae. Terna semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak,daun berbentuk lanset,warna hijau muda hingga hijau tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,bagian bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga disebut floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula,tipe buah bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya,bentuk hampir bulat hingga lonjong,ukuran 3mm hingga 15mm,tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam,struktur dominan
padi yang biasa dikonsumsi yaitu jenis enduspermium.

Reproduksi

Setiap bunga padi memiliki enam kepala sari (anther) dan kepala putik (stigma) bercabang dua berbentuk sikat botol.Kedua organ seksual ini umumnya siap bereproduksi dalam waktu yang bersamaan.Kepala sari kadang-kadang keluar dari palea dan lemma jika telah masak. Dari segi reproduksi,padi merupakan tanaman berpenyerbukan sendiri,karena 95% atau lebih serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama. Setelah pembuahan terjadi,zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera membelah diri.Zigot berkembang membentuk embrio dan inti polar menjadi endosperm.Pada akhir perkembangan,sebagian besar bulir padi mengadung pati dibagian endosperm.Bagi tanaman muda,pati dimanfaatkan sebagai sumber gizi.

Genetika
dan pemuliaan

Satu set genom padi terdiri atas 12 kromosom. Karena padi adalah tanaman diploid, maka setiap sel padi memiliki 12 pasang kromosom (kecuali sel seksual).Padi merupakan organisme model dalam kajian genetika tumbuhan karena dua alasan: kepentingannya bagi umat manusia dan ukuran kromosom yang relatif kecil, yaitu 1.6~2.3 × 108 pasangan basa (base pairs, bp)[2]. Sebagai tanaman model, genom padi telah disekuensing, seperti juga genom manusia.

Perbaikan genetik padi telah berlangsung sejak manusia membudidayakan padi. Dari hasil tindakan ini orang mengenal berbagai macam ras lokal, seperti 'Rajalele' dariKlaten atau 'Pandanwangi' dari Cianjur di Indonesia atau 'Basmati Rice' dari India utara. Orang juga berhasil mengembangkan padi lahan kering (padi gogo) yang tidak memerlukan penggenangan atau padi rawa yang mampu beradaptasi terhadap kedalaman air rawa yang
berubah-ubah. Di negara lain dikembangkan pula berbagai tipe padi.

Pemuliaan padi secara sistematis baru dilakukan sejak didirikannya IRRI di Filipina sebagai bagian dari gerakan modernisasi pertanian dunia yang dijuluki sebagai Revolusi Hijau. Sejak saat itu muncullah berbagai kultivar padi dengan daya hasil tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia. Dua kultivar padi modern pertama adalah 'IR5' dan 'IR8' (di Indonesia diadaptasi menjadi 'PB5' dan 'PB8'). Walaupun hasilnya tinggi tetapi banyak petani menolak karena rasanya tidak enak (pera). Selain itu, terjadi wabah hama wereng coklat pada tahun 1970-an.

Ribuan persilangan kemudian dirancang untuk menghasilkan kultivar dengan potensi hasil tinggi dan tahan terhadap berbagai hama dan penyakit padi. Pada tahun 1984 pemerintah Indonesia pernah meraih penghargaan dari PBB (FAO) karena berhasil meningkatkan produksi padi hingga dalam waktu 20 tahun dapat berubah dari pengimpor padi terbesar dunia menjadi negara swasembada beras. Prestasi ini tidak dapat dilanjutkan dan baru kembali pulih sejak tahun 2007.

Hadirnya bioteknologi dan rekayasa genetika pada tahun 1980-an memungkinkan perbaikan kualitas nasi. Sejumlah tim peneliti di Swiss mengembangkan padi transgenik yang mampu memproduksi toksin bagi hama pemakan bulir padi dengan harapan menurunkan penggunaan pestisida. IRRI, bekerja sama dengan beberapa lembaga lain, merakit "Padi emas" (Golden Rice) yang dapat menghasilkan provitamin A pada berasnya, yang diarahkan bagi pengentasan defisiensi vitamin A di berbagai negara berkembang. Suatu tim peneliti dari Jepang juga mengembangkan padi yang menghasilkan toksin bagi bakteri kolera[3]. Diharapkan beras yang dihasilkan padi ini dapat menjadi alternatif imunisasi kolera, terutama di negara-negara berkembang.

Sejak tahun 1970-an telah diusahakan pengembangan padi hibrida, yang memiliki potensi hasil lebih tinggi. Karena biaya pembuatannya tinggi, kultivar jenis ini dijual dengan harga lebih mahal daripada kultivar padi yang dirakit dengan metode lain.

Selain perbaikan potensi hasil, sasaran pemuliaan padi mencakup pula tanaman yang lebih tahan terhadap berbagai organisme pengganggu tanaman (OPT) dan tekanan (stres) abiotik (seperti kekeringan, salinitas, dan tanah masam). Pemuliaan yang diarahkan pada peningkatan kualitas nasi juga dilakukan, misalnya dengan perancangan kultivar mengandung karoten (provitamin A).

Keanekaragaman genetik

Hingga sekarang ada dua spesies padi yang dibudidayakan manusia secara massal: Oryza sativa yang berasal dari Asia dan O. glaberrima yang berasal dari Afrika Barat.

Pada awal mulanya O. sativa dianggap terdiri dari dua subspesies, indica dan japonica (sinonim sinica). Padi japonica umumnya berumur panjang, postur tinggi namun mudah rebah, lemmanya memiliki "ekor" atau "bulu"  bijinya cenderung membulat, dan nasinya lengket. Padi indica, sebaliknya, berumur lebih pendek, postur lebih kecil, lemmanya tidak ber-"bulu" atau hanya pendek saja, dan bulir cenderung oval sampai lonjong. Walaupun kedua anggota subspesies ini dapat saling membuahi, persentase keberhasilannya tidak tinggi. Contoh terkenal dari hasil persilangan ini adalah kultivar 'IR8', yang merupakan hasil seleksi dari persilangan japonica (kultivar 'Deegeowoogen' dari Formosa) dengan indica (kultivar 'Peta' dari Indonesia). Selain kedua varietas ini, dikenal varietas minor javanica yang memiliki sifat antara dari kedua tipe utama di atas. Varietas javanica hanya ditemukan di Pulau Jawa.

Kajian dengan bantuan teknik biologi molekular sekarang menunjukkan bahwa selain dua subspesies O. sativa yang utama, indica dan japonica, terdapat pula subspesies minor tetapi bersifat adaptif tempatan, seperti aus (padi gogo dari Bangladesh), royada (padi pasang-surut/rawa dari Bangladesh), ashina (padi pasang-surut dari India), dan aromatic (padi wangi dari Asia Selatan dan Iran, termasuk padi basmati yang terkenal). Pengelompokan ini dilakukan menggunakan penanda RFLP dibantu dengan isozim.[4] Kajian menggunakan penanda genetik SSR terhadap genom inti sel dan dua lokus pada genom kloroplas menunjukkan bahwa pembedaan indica dan japonica adalah mantap, tetapi japonica ternyata terbagi menjadi tiga kelompok khas: temperate japonica ("japonica daerah sejuk" dari Cina, Korea, dan Jepang), tropical japonica("japonica daerah tropika" dari Nusantara), dan aromatic. Subspesies aus merupakan kelompok yang terpisah. Berdasarkan bukti-bukti evolusi molekular diperkirakan kelompok besar indica dan japonica terpisah sejak ~440.000 tahun yang lalu dari suatu populasi spesies moyang O. rufipogon. Domestikasi padi terjadi di titik tempat yang berbeda terhadap dua kelompok yang sudah terpisah ini. Berdasarkan bukti arkeologi padi mulai dibudidayakan (didomestikasi) 10.000 hingga 5.000 tahun sebelum masehi.


SUMBER: 
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Padi
http://anneramadhanty.blogspot.com/2014/04/bioteknologi-berkaitan-pembiakan.html