Asal Mula Kehidupan di BUMI
Awal mulanya dunia ini hanya sebatas planet yang
kosong dan lama kelamaan dunia ini penuh dengan makhluk – makhluk yang
menempati bumi ini dan mulailah terjadi kehidupan di dunia ini. Sejarah
kehidupan dibumi dapat diungkap melalui fosil. Fosil telah menjadi bukti
yang paling kuat untuk menjelaskan tentang kejadian makroevolusi. Makroevolusi
merupakan perubahan dalam skala besar diatas tingkatan spesies yang
berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Kebanyakan fosil
ditemukan tertanam dalam batuan sediment. Melalui prose alami yang
panjang, sediment-sedimen dapat tersusun secara berlapis-lapis membentuk strata
(tingkatan). Setiap lapisan strata, disebut catatan fosil berguna bagi
ilmuwan untuk menjelaskan sejarah kehidupan dibumi. Studi kasus yang
mempelajari catatan fosil disebut paleontology.
Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup melangsungkan kehidupannya
disebut biosfer. Dalam kehidupan makhluk hidup tersebut, terbentuk suatu sistem
hubungan antara makhluk hidup dengan materi dan energi yang mengelilinginya.
Ciri – ciri
sebuah benda hidup atau makhluk hidup ialah :
1.
Melakukan pertukaran zat atau metabolisme, yakni adanya zat yang masuk dan
keluar.
2.
Tumbuh atau bertambah besar karena pertambahan dari dalam dan bergerak.
3.
Melakukan reproduksi atau berkembangbiak.
4.
Memiliki irabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi
terhadap rangsangan itu.
5.
Memiliki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkungan.
Berikut
beberapa hipotesis atau teori tentang dari mana asal kehidupan di Bumi :
1. Hidup dari Tuhan
Pendapat ini
lebih dikenal dengan paham, Penciptaan Khusus yang mengandung arti bahwa Tuhan
langsung turun tangan. Ilmuwan Tidak menolak anggapan ini, tetapi semacam itu
diluar taraf dan batas ilmu pengetahuan. Pendapat ini dikenal dengan sebutan
Teori Transedental , yang berpendapat bahwa semua ciptaan dari sisi “Religi “
adalah Ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan itu luar jangkauan sains.
Teori
Asal-usul Kehidupan di Bumi
·
Teori Kosmozoa
Teori ini
menerangkan adanya kehidupan di bumi kita dengan mengandaikan bahwa kehidupan
dibawa kemari dari tempat lain di alam semesta, boleh jadi tergabung dalam
meteorit yang jatuh.
·
Teori Pfluger
Teori ini
menyatakan bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas, kemudian
dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).
Senyawa tersebut dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya
terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.
·
Teori Moore
Teori ini
menyatakan bahwa makhluk hidup dapat muncul dari kondisi ysng cocok dari bahan
anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang
kompleks dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai akan
muncullah hidup.
·
Teori Allen
Teori ini
menyatakan bahwa pada saat keadaan fisis bumi ini seperti’ keadaan sekarang,
beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar matahari diserap
oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi.
Interaksi antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan
air di muka bumi akan membentuk zat-zat yang difus yang akhirnya membentuk
protoplasma benda hidup.
·
Teori Transendental
Teori ini
merupakan jawaban secara religi bahwa benda hidup itu diciptakan oleh Super
Nature atau Tuhan Yang Maha Kuasa di luar jangkauan sains.
Perubahan
secara bertahap dari semua makhluk hidup itu, terjadi perlahan dan terus –
menerus dan disebut dengan evolusi. Evolusi yang terjadi di bumi ini tidak
berlangsung secara cepat tapi bertahun – tahun dan sampai sekarang kehidupan dibumi
berlangsung Dibawah ini adalah beberapa Zaman asal mula kehidupan dibumi bumi :
1. Era arkea
/archean (4600-2500 juta tahun)
Pada era
arkean bumi terbentuk melalui proses evolusi biokimiawi yang selanjutnya proses
tersebut menghasilkan sel pertama dan menghasilkann organisme pertama.
2. Era
proteozoikum/proterozoic (2500-544 juta tahun)
Pada era ini
bumi terbentuk melalui sel prokarya, lalu sel prokarya menghasilkan bakteri
penghasil oksigen yg berguna bagi seluruh kehidupan manusia.Selain itu bumi juga
terbentuk melelui sel eukaryota pertama yg mengahasilkan protista yg terbagi
menjadi ;profita,protozoa,hewan overtabrata muncul.
3. Era
Palezoikum/paleozoic (544-250 juta tahun)
Pada zaman
ini muncul hewan hewan bertulang belakang seperti arthropoda, vertebrata.
contoh : ikan, reptil dan fungi
4. Era
Mesozoikum/mesozoic (250-60 juta tahun)
Pada zaman
ini muncul hewan – hewan dinosaurus kecil lalu besar dan lama kelaman pada
zaman ini semua hewan dinosaurus punah
5. Era
senozoikum/cenozoic (65 juta tahun)
Pada zaman
ini mulai muncul mamalia kecil dan tak lama muncul mamalia besar . dan pada
eara ini muncul hewan primata seperti monyet ,karena monyet merupakan nenek
moyang manusia yg disebut manusia purba lalu muncul manusia pertama dan muncul
manusia modern.
TEORI
ABIOGENESIS
Tokoh teori Abiogenesis adalah Aristoteles (384-322
SM). Dia adalah seorang filosof dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori
Abiogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi
ini berasal dari benda mati.
Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa telur anakan
ikan apabila menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya.
Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau
demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
Jadi, kalau pengertian abiogenesis dan generation
spontanea kita gabungkan, mak pendapat paham tersebut adalah makhluk hidup yang
pertama kali di bumi tersebut dari benda mati / tak hidup yang terkjadinya
secara spontan,
TEORI BIOGENESIS
Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak
semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang -orang yang ragu terhadap
kebenaran paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan
masalah tentang awal mula kehidupan. Orang-orang yang tidak puas terhadap
pandangan Abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799), dan
Lazzaro Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur (Prancis,
1822-1895). Beredasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham
Abiogenesis / generation spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Labu II : diisi 70 cc air kaldu, ditutup
rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada daerah pertemuan antara gabus dengan
mulut labu diolesi paraffin cair agar rapat benar. Selanjutnya, labu
dipanaskan.selanjutnay, labu I dan II didinginkan. Setelah dingin keduanya
diletakkan pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan dan orang.
Setelah lebih kurang satu minggu, diadakan pengamatan terhadap keadaan air
kaldu pada kedua labu tersebut.
Hasil percobaannya sebagai berikut:
• Labu I : air kaldu mengalami perubahan,
yaitu airnya menjadi bertambah keruh dan baunya menjadi tidak enak. Setelah
diteliti ternyata air kaldu pada labu I ini banyak mengandung mikroba.
• Labu II : air kaldu labu ini tidak
mengalami perubahan, artinya tetap jernih seperti semula, baunya juga tetap
serta tidak mengandung mikroba. Tetapi, apabila labu ini dibiarkan terbuka
lebih lama lagi, ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya berubah
menjadi lebih keruh serta baunya tidak enak (busuk).
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro
Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan
berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan diudara.
Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba darimudara ke
dalam air kaldu tersebut.
Pendukung paham Abiogenesis menyatakan keberatan
terhadap hasil eksperimen Lazzaro Spallanzani tersebut. Menurut mereka untuk
terbentuknya mikroba (makhluk hidup) dalam air kaldu diperlukan udara. Dengan
pengaruh udara tersebut terjadilah generation spontanea.
Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu. Langkah-langkah percobaan Pasteur selengkapnya adalah sebagai berikut:
Langkah I : labu disi 70 cc air kaldu, kemudian
ditutup rapat-rapat dengan gabus. Celah antara gabus dengan mulut labu diolesi
dengan paraffin cair. Setelah itu pada gabus tersebut dipasang pipa kaca
berbentuk leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau disterilkan.
Langkah II : selanjutnya labu didinginkan dan
diletakkan ditempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan air kaldu
diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetep jernih dan tidak mengandung
mikroorganisme.
Langkah III : labu yang air kaldu didalamnya tetap
jernih dimiringkan sampai air kaldu didalamnya mengalir kepermukaan pipa hingga
bersentuhan dengan udara. Setelah itu labu diletakkan kembali pada tempat yang
aman selama beberapa hari. Kemudian keadaan air kaldu diamati lagi. Ternyata
air kaldu didalam labu meanjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.
Melaui pemanasan terhadap perangkat percobaanya,
seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu,
akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk
leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada
pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk
leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan
diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air
kaldu pada labu tadi.
Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat
berhubungan dengan ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara
akan mati pada saat pemanasan air kaldu.
Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai
kepern\mukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini
terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula
(tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk. Sehingga, setelah labu
dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi akeruh, karena adanya
pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak
benaran paham Abiogenesis atau generation spontanea, yangmenyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.
Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan
Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori
baru tentang awal mulamakhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis. Teori
itu menyatakan :
a. omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal
dari telur.
b. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari
makhluk hidup, dan
c. Omne vivum ex vivo – setiap makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup sebelumnya.
Disamping teori Abiogenesis dan Biogenesis, masih
ada lagi beberapa teori tentang awal mulakehidupan yang dikembangkan pleh
beberapa Ilmuwan, diantaranya adalah sebagai berikut
a. Teori kreasi khas, yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural
a. Teori kreasi khas, yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural
(Ghaib) pada saat yang istimewa.
b. Teori Kosmozoan, yang menyatakan bahwa kehidupan
yang ada di planet ini berasal dari mana saja.
c. Teori Evolusi Kimia, yang menyatakan bahwa
kehidupan didunia ini muncul berdasarkan hukum Fisika Kimia.
d. Teori Keadaan Mantap, menyatakan bahwa kehidupan
tidak berasal usul.
http://bhatarilarasati94.wordpress.com/2013/05/29/asal-mula-kehidupan-di-bumi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar